Faktor -Faktor Penyebab Keretakan Beton Bertulang
1. Adanya Pembebanan Yang Berlebihan
Pada beton bertulang yang dapat menimbulkan
keretakan kita harus melihat proses dari awal pembuatan beton bertulang
tersebut. Pada saat awal pekerjaan atau pembuatan beton bertulang dengan
pencampuran bahan penyusunnya seperti kerikil, pasir, air, semen, dan baja
tulangan. Dalam proses pengerasannya beton akan mengalami pengurangan volume
dari volume awal. Umumnya hal ini disebabkan air yang terkandung pada campuran
beton akan mengalami penguapan sebagian yang mengurangi volume beton bertulang
tersebut. Sehingga apabila dikondisikan pada saat beton mengalami pengerasan
dan akibat dari volume beton berkurang yang akan menyebabkan penyusutan pada
beton tetapi beton tersebut dibiarkan untuk menyusut tanpa adanya pembebanan
maka beton pun tidak akan mengalami keretakan. Tetapi pada kondisi sebenarnya
dilapangan tidak ada beton yang tidak mengalami pembebanan. Karena tidak ada
balok atau kolom pada bangunan yang berdiri sendiri melainkan akan bersambung
satu sama lain dan hal ini akan membuat beton bertulang bekerja menahan
beban-beban pada bangunan. Sehingga apabila pada kondisi saat beton mengalami
penyusutan volume kemudian terjadi pembebanan, maka retakan pun tidak dapat
dihindari.
2.
Suhu Yang
Timbul Akibat Reaksi Air dan Semen
Faktor suhu dapat juga menyebabkan keretakan pada
beton bertulang. Maksud suhu disini adalah suhu campuran beton saat mengalami
perkerasan. Karena pada saat campuran beton bertulang mengalami perkerasaan suhu
yang timbul akibat reaksi air dan semen terus meningkat. Sehingga pada saat
suhu campuran beton ini terlalu tinggi, pada saat beton sudah keras sering timbul
retak-retak pada permukaan beton.
3.
Terjadinya
Korosi Pada Tulang Beton
Tulang mempunyai fungsi mengantisipasi retakan
yang terjadi akibat dari sifat beton itu sendiri, beton diberi tulangan pada
bagian dalamnya yang terbuat dari baja. Sehingga diharapkan dengan adanya baja
tersebut retakan akibat dari sifat beton disebar pada keseluruhan beton menjadi
bagian-bagian yang sangat kecil sehingga retakan tersebut dapat diabaikan.
Tetapi apabila tulangan yang dipakai pada saat pembuatan beton sudah meengalami
korosi, tulangan tersebut itu pun akan menyebabkan retakan pada saat beton
mengeras.
4.
Pada Pelaksanaan
Pembuatan Yang Kurang Baik
Sering kali kontraktor yang nakal menyebabkan keretakan
yang terjadi pada beton bertulang disebabkan oleh pelaksanaan pembuatan yang
kurang baik. Seperti contoh pada saat beton mengalami perkerasan dimana banyak
mengeluarkan air, maka perlu adanya perawatan pada beton agar pengeluaran air
dari campuran beton tidak berlebihan. Tetapi akibat tidak adanya perawatan,
sehingga pada saat beton terbentuk maka terjadi banyak retakan.
5. Material Yang Kurang Baik dan Kurang
Berkualitas
Keretakan pada struktur beton bertulang banyak diakibatkan
karena material penyusunnya yang kurang baik. Beberapa hal diantaranya yang
sering ditemukan adalah aggregat halus atau pasir yang kurang bersih, masih
bercampur dengan lumpur sehingga ikatan antara PC dan aggregat menjadi
terlepas. Sehingga ketika beton mengering maka retakan-retakan akan mudah
sekali terjadi.
6.
Pada Saat
Penulangan Yang Kurang Tepat
Kebanyakan kontraktor kurang kontrol kepada
pekerja, struktur beton bertulang dibuat dengan cara yang kurang tepat. Hal
yang paling umum terjadi adalah ketebalan dari tulangan sampai permukaan beton
terlampau besar. Hal ini sebenanrnya kurang tepat karena fungsi dari baja
tulangan tersebut adalah untuk menahan gaya lintang (pada balok dan plat),
deformasi akibat lendutan, serta gaya geser.
7.
Selimut
Beton Terlampau Besar
Ketebalan selimut beton sering terlampau besar
makanya retakan biasa terjadi mulai dari permukaan struktur beton sampai pada
bagian tulangan yang ada didalamnya. Seharusnya tulangan dibuat agak keluar,
dan selimut atau kulit yang membungkus tulangan dibuat setipis mungkin (1,5 s/d
2 cm). Karena gaya tarik dan gaya tekan paling besar terjadi pada ujung
permukaan beton tersebut.
8. Faktor Lingkungan dan Cuaca Hujan
Terus-Menerus
Karena beton bertulang pada bangunan mengalami
kontak langsung dengan cuca luar, pengaruh cuaca ini sedikit banyakanya memberi
andil dalam keretakan pada beton sehingga konstruksi bangunan yang berumur
cukup lama banyak mengalami retakan. Salah satu pengaruh lingkungan yang
menyebabkan beton retak adalah akibat dari air hujan. Akibat sekian lama beton
pada bangunan tua menerima air hujan secara langsung, lama – kelamaan air hujan
masuk meresap kedalam pori-pori beton yang kemudian mencapai tulangan pada
beton.
Apabila saat air hujan telah mengenai baja
tulangan, maka akan terjadi reaksi antara baja tulangan dengan tulangan yang
menyebakan baja tulangan menjadi berkarat atau korosif. Akibat korosinya baja
tulangan dan ditambah faktor luas seperti pembebanan mengakibatkan beton akan
mengalami retak-retak.
9.
Faktor Bencana
Alam
Struktur beton bertulang sudah jadi dan bangunan
secara keseluruhan telah siap untuk digunakan, maka struktur beton bertulang
tersebut akan menerima beban-beban. Beban-beban yang bekerja pada struktur
beton bertulang secara umum terdiri atas bebean sendiri dan beban luar (beban
akibat angin, manusia, beban gempa, dsb).
Dibuat oleh
FALFINDO MANDIRI TEKNIK